- Back to Home »
- Troubel Shooting Jaringan
Posted by : Unknown
Rabu, 04 Februari 2015
Apa itu Troubel Shooting Jaringan ??
Tanpa kemampuan untuk memonitor jaringan, administrator
hanya dapat bereaksi terhadap masalah pada waktu mereka muncul, bukannya lebih
dulu mencegah masalah supaya tidak terjadi. Menjalankan dan memelihara fungsi
suatu jaringan bisa menjadi mimpi buruk jika Anda tidak mengetahui mana yang
bekerja dengan baik dan mana yang tidak. Terutama jika jaringan tersebar lebih
dari ratusan kilometer persegi, di mana beberapa perangkat hampir tidak mungkin
diakses, misalnya stasiun cuaca dan webcam. Monitoring Koneksi Salah satu
bentuk paling mendasar dari monitoring koneksi berlangsung tiap hari pada
jaringan. Proses user login ke jaringan akan memastikan bahwa koneksi itu
sedang bekerja dengan baik atau jika tidak bagian jaringan akan segera
dihubungi. Namun, ini bukanlah cara yang paling baik atau efisien dalam
memonitoring jaringan yang ada. Tersedia program-program sederhana yang bisa
digunakan oleh administrator untuk membuat daftar alamat IP host dan secara
periodik mem-ping alamat tersebut. Jika ada masalah koneksi, program akan
memperingati administrator melalui output ping. Ini merupakan cara yang paling
kuno dan tidak efisien, tetapi masih lebih baik dibanding tidak melakukan
apa-apa sama sekali. Aspek lain dari cara monitoring seperti ini adalah ia
hanya memberitahu bahwa di suatu tempat antara stasiun monitoring dan perangkat
target ada gangguan komunikasi. Gangguan bisa jadi router, switch, bagian
jaringan yang tidak baik, atau memang host-nya yang sedang down. Tes ping hanya
mengatakan bahwa koneksi down, tidak di mana itu down. Memeriksa semua host
pada WAN dengan menggunakan monitoring semacam ini membutuhkan banyak
resources. Jika jaringan mempunyai 3000 host, mem-ping semua perangkat jaringan
dan host memakan resource sistem yang sangat besar. Cara lebih baik adalah
hanya mem-ping beberapa host, server, router, dan switch yang penting untuk
memastikan konektivitas mereka. Tes ping tidak akan memberikan data yang
sebenarnya kecuali jika workstation selalu dalam keadaan menyala. Sekali lagi,
cara monitoring seperti ini sebaiknya digunakan jika tidak ada lagi cara lain
yang tersedia. Monitoring Traffic Monitoring traffic merupakan cara monitoring
jaringan yang jauh lebih canggih. Ia melihat traffic paket yang sebenarnya dan
membuat laporan berdasarkan traffic jaringan tersebut. Program seperti Flukes
Network Analyzer merupakan contoh software jenis ini. Program tersebut tidak
hanya mendeteksi perangkat yang gagal, tetapi juga mendeteksi jika ada komponen
yang muatannya berlebihan atau konfigurasinya kurang baik. Kelemahan program
jenis ini adalah mereka biasanya hanya melihat satu segmen pada satu waktu dan
jika memerlukan data dari segmen lain, program harus dipindahkan ke segmen
tersebut. Ini bisa diatasi dengan menggunakan agent pada segmen jaringan
remote. Perangkat seperti switch dan router bisa membuat dan mengirimkan
statistik traffic. Jadi, bagaimana data dikumpulkan dan diatur pada satu lokasi
sentral supaya bisa digunakan oleh administrator jaringan? Jawabannya adalah:
Simple Network Monitoring Protocol. Simple Network Management Protocol Simple
Network Management Protocol (SNMP) adalah standar manajemen jaringan pada
TCP/IP. Gagasan di balik SNMP adalah bagaimana supaya informasi yang dibutuhkan
untuk manajemen jaringan bisa dikirim menggunakan TCP/IP. Protokol tersebut
memungkinkan administrator jaringan untuk menggunakan perangkat jaringan khusus
yang berhubungan dengan perangkat jaringan yang lain untuk mengumpulkan
informasi dari mereka, dan mengatur bagaimana mereka beroperasi. Ada dua jenis
perangkat SNMP. Pertama adalah Managed Nodes yang merupakan node biasa pada
jaringan yang telah dilengkapi dengan software supaya mereka dapat diatur
menggunakan SNMP. Mereka biasanya adalah perangkat TCP/IP biasa; mereka juga
kadang-kadang disebut managed devices. Kedua adalah Network Management Station
(NMS) yang merupakan perangkat jaringan khusus yang menjalankan software
tertentu supaya dapat mengatur managed nodes. Pada jaringan harus ada satu atau
lebih NMS karena mereka adalah perangkat yang sebenarnya “menjalankan” SNMP.
Managed nodes bisa berupa perangkat jaringan apa saja yang dapat berkomunikasi
menggunakan TCP/IP, sepanjang diprogram dengan software SNMP. SNMP didesain
supaya host biasa dapat diatur, demikian juga dengan perangkat pintar seperti
router, bridge, hubs, dan switch. Perangkat yang “tidak konvensional” juga bisa
diatur sepanjang mereka terhubung ke jaringan TCP/IP: printer, scanner, dan
lain-lain. Masing-masing perangkat dalam manajemen jaringan yang menggunakan
SNMP menjalankan suatu software yang umumnya disebut SNMP entity. SNMP entity
bertanggung jawab untuk mengimplementasikan semua beragam fungsi SNMP.
Masing-masing entity terdiri dari dua komponen utama. Komponen SNMP entity pada
suatu perangkat bergantung kepada apakah perangkat tersebut managed nodes atau
network management station. SNMP entity pada managed nodes terdiri atas SNMP
Agent: yang merupakan program yang mengimplementasikan protokol SNMP dan
memungkinkan managed nodes memberikan informasi kepada NMS dan menerima
perintah darinya, dan SNMP Management Information Base (MIB): yang menentukan
jenis informasi yang disimpan tentang node yang dapat dikumpulkan dan digunakan
untuk mengontrol managed nodes. Informasi yang dikirim menggunakan SNMP
merupakan objek dari MIB. Pada jaringan yang lebih besar, NMS bisa saja
terpisah dan merupakan komputer TCP/IP bertenaga besar yang didedikasikan untuk
manajemen jaringan. Namun, adalah software yang sebenarnya membuat suatu
perangkat menjadi NMS, sehingga suatu NMS bisa bukan hardware terpisah. Ia bisa
berfungsi sebagai NMS dan juga melakukan fungsi lain. SNMP entity pada NMS
terdiri dari SNMP Manager: yang merupakan program yang mengimplementasikan SNMP
sehingga NMS dapat mengumpulkan informasi dari managed nodes dan mengirim
perintah kepada mereka, dan SNMP Application: yang merupakan satu atau lebih
aplikasi yang memungkinkan administrator jaringan untuk menggunakan SNMP dalam
mengatur jaringan. Dengan demikian, secara keseluruhan SNMP terdiri dari
sejumlah NMS yang berhubungan dengan perangkat TCP/IP biasa yang disebut
managed nodes. SNMP manager pada NMS dan SNMP agent pada managed nodes
mengimplementasikan SNMP dan memungkinkan informasi manajemen jaringan dikirim.
SNMP application berjalan pada NMS dan menyediakan interface untuk
administrator, dan memungkinkan informasi dikumpulkan dari MIB pada
masing-masing SNMP agent. Remote Monitoring (RMON) Model umum yang digunakan
SNMP adalah adanya network management station (NMS) yang mengirim request
kepada SNMP agent. SNMP Agent juga bisa melakukan komunikasi dengan mengirim
pesan trap untuk memberitahu management station ketika terjadi suatu event
tertentu. Model ini bekerja dengan baik, yang mana inilah mengapa SNMP menjadi
sangat populer. Namun, satu masalah mendasar dari protokol dan model yang
digunakan adalah bahwa ia diorientasikan pada komunikasi dari SNMP agent yang
biasanya perangkat TCP/IP seperti host dan router. Jumlah informasi yang
dikumpulkan oleh perangkat ini biasanya terbatas, karena sudah pasti host dan
router mempunyai “tugas sebenarnya yang harus dilakukan”—yaitu melakukan tugas
sebagai host dan router. Mereka tidak bisa mendedikasikan diri mereka untuk
melakukan tugas manajemen jaringan. Oleh karena itu, pada situasi di mana
dibutuhkan informasi jaringan yang lebih banyak dibanding yang dikumpulkan oleh
perangkat biasa, administrator sering kali menggunakan hardware khusus bernama
network analyzer, monitor, atau probe. Mereka hanya mengumpulkan statistik dan
memantau event yang diinginkan oleh administrator. Jelas akan sangat berguna
jika perangkat tersebut dapat menggunakan SNMP supaya informasi yang mereka
kumpulkan bisa diterima, dan membiarkan mereka mengeluarkan pesan trap ketika
ada sesuatu yang penting. Untuk melakukan itu, dibuatlah Remote Network
Monitoring (RMON). RMON sering kali disebut sebagai protokol, dan Anda
kadang-kadang akan melihat SNMP dan RMON disebut sebagai “protokol manajemen
jaringan TCP/IP”. Namun, RMON sama sekali bukan protocol yang terpisah—ia tidak
melakukan operasional protokol. RMON sebenarnya adalah bagian dari SNMP, dan RMON
hanya suatu modul management information base (MIB) yang menentukan objek MIB
yang digunakan oleh probe. Secara arsitektur, RMON hanyalah salah satu modul
MIB yang menjadi bagian dari SNMP. Metode Troubleshooting Troubleshooting
jaringan merupakan proses sistematis yang diaplikasikan untuk memecahkan
masalah pada jaringan. Teknik Eliminasi dan Divide and Conquer merupakan metode
paling berhasil untuk troubleshooting jaringan. Eliminasi User pada jaringan
Anda menelepon help desk untuk memberitahukan bahwa komputer mereka tidak bisa
lagi ke Internet. Help desk mengisi form error report dan memberikannya kepada
Anda, bagian network support. Anda menelepon dan berbicara kepada user dan
mereka mengatakan bahwa mereka tidak melakukan apapun yang berbeda selain yang
selalu mereka lakukan untuk ke Internet. Anda mengecek log dan menemukan bahwa
komputer user telah di-upgrade semalam. Solusi Anda yang pertama adalah bahwa
driver jaringan komputer tersebut pasti konfigurasinya salah. Anda pergi ke
komputer tersebut dan mengecek konfigurasi jaringannya. Tampaknya sudah benar,
sehingga Anda mem-ping server. Tidak terhubung. Solusi berikutnya adalah
mengecek apakah kabel komputer tersambung. Anda periksa kedua ujung kabel dan
kemudian mencoba mem-ping server kembali. Selanjutnya Anda ping 127.0.0.1,
alamat loopback komputer. Ping berhasil, sehingga ini mengeliminasi kemungkinan
adanya masalah antara komputer, konfigurasi driver, dan kartu NIC. Anda
kemudian memutuskan bahwa mungkin ada masalah dengan server untuk segmen
jaringan tersebut. Ada komputer lain yang terhubung ke jaringan di meja
sebelahnya, maka Anda mem-ping alamat server dan hasilnya sukses. Ini
mengeliminasi server, backbone, dan koneksi server ke backbone sebagai masalah.
Anda kemudian pergi ke IDF (intermediate distribution facilities) dan
memindahkan port workstation, kembali ke workstation dan mencoba mem-ping
server lagi. Namun, solusi tidak bekerja. Ini memperluas pencarian Anda sampai
pemasangan kabel atau patch kabel workstation. Anda kembali ke IDF,
mengembalikan kabel ke port asal, mencari patch kabel worksation baru dan
kembali ke worksation. Ganti kabel workstation, dan mencoba mem-ping server
lagi. Kali ini berhasil, maka Anda sudah memperbaiki masalah itu. Langkah
terakhir adalah mendokumentasikan solusi masalah. Divide and Conquer Misalkan
Anda mempunyai dua jaringan yang bekerja dengan baik, tetapi ketika keduanya
dihubungkan jaringan gagal. Langkah pertama adalah membagi jaringan kembali
menjadi dua jarigan terpisah dan memverifikasi bahwa keduanya masih beroperasi
dengan benar ketika dipisahkan. Jika ya, pindahkan semua segmen ke jaringan
yang lain. Periksa apakah masih bekerja dengan benar. Jika jaringan masih
berfungsi, masukkan masing-masing segmen sampai seluruh jaringan gagal. Hilangkan
koneksi terakhir yang ditambahkan dan lihat apakah seluruh jaringan kembali
beroperasi normal. Jika ya, lepaskan semua perangkat dari segmen tersebut dan
masukkan mereka satu per satu, kemudian periksa lagi kapan jaringan gagal. Pada
waktu Anda menemukan perangkat yang mencurigakan, lepaskan dan periksa apakah
jaringan kembali normal. Jika jaringan masih berfungsi normal, berarti Anda
telah menemukan perangkat yang menjadi penyebab masalah. Sekarang Anda bisa
menganalisis perangkat tersebut untuk mengetahui mengapa ia bisa menyebabkan
seluruh jaringan crash. Jika tidak ada apapun yang salah, mungkin saja
perangkat tersebut terhubung dengan perangkat yang bermasalah pada jaringan
sebelah. Untuk mencari ujung lain permasalahan, Anda harus mengulangi proses yang
dilakukan sebelumnya. Prosesnya adalah sebagai berikut: pertama sambungkan lagi
perangkat yang menyebabkan jaringan gagal. Kemudian lepaskan semua segmen pada
jaringan yang satunya. Periksa apakah jaringan kembali beroperasi. Jika
jaringan berfungsi lagi, masukkan kembali segmen sampai seluruh jaringan gagal.
Lepaskan segmen terakhir yang dimasukkan sebelum kegagalan dan lihat apakah
seluruh jaringan kembali beroperasi normal. Jika ya, lepaskan semua perangkat
dari segmen tersebut dan masukkan mereka satu per satu, periksa lagi untuk
melihat kapan jaringan gagal. Ketika Anda menemukan perangkat yang
mencurigakan, lepas dan periksa apakah jaringan kembali normal. Jika jaringan
masih berfungsi secara normal, itu berarti Anda telah menemukan perangkat penyebab
masalah. Sekarang Anda bisa menganalisis perangkat tersebut untuk mengetahui
mengapa ia bisa menyebabkan seluruh jaringan crash. Jika tidak ada apapun yang
salah, bandingkan kedua host cari tahu penyebab mereka konflik. Dengan
memecahkan konflik ini, Anda akan bisa menghubungkan kembali kedua perangkat ke
dalam jaringan dan akan berfungsi secara normal. Tool Software Bersama dengan
proses yang diuraikan sebelumnya, ada tool software bagi administrator jaringan
yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah konektivitas jaringan. Tool ini
dapat membantu dalam troubleshooting Local Area Network, tetapi terutama pada
Wide Area Network. Kita akan lihat perintah yang tersedia pada sebagian besar
software client. Perintah ini meliputi Ping, Tracert (traceroute), Telnet,
Netstat, ARP, dan Ipconfig (WinIPcfg) Ping Memverifikasi koneksi ke komputer
lain dengan mengirim pesan Internet Control Message Protocol (ICMP) Echo
Request. Tanda terima berupa pesan Echo Reply akan ditampilkan, bersama dengan
waktu pulang-pergi. Ping merupakan perintah utama TCP/IP yang digunakan untuk
men-troubleshoot konektivitas, jangkauan, dan resolusi nama. Syntax ping
adalah: ping [-t] [-a] [-n Count] [-l Size] [-f] [-i TTL] [-v TOS] [-r Count]
[-s Count] [{-j HostList | -k HostList}] [-wTimeout] [TargetName]. Tracert
(Traceroute) Menunjukkan rute yang dilewati paket untuk mencapai tujuannya. Ini
dilakukan dengan mengirim pesan Internet Control Message Protocol (ICMP) Echo
Request ke tujuan dengan nilai Time to Live yang semakin meningkat. Rute yang
ditampilkan adalah daftar interface router (yang paling dekat dengan host) yang
terdapat pada jalur antara host dan tujuan. Syntax tracert adalah: tracert [-d]
[-h MaximumHops] [-j HostList] [-wTimeout] [TargetName]. Telnet Telnet Client
dan Telnet Server bekerja sama supaya user dapat berkomunikasi dengan komputer
remote. Telnet Client memungkinkan user untuk menghubungi komputer remote dan
berinteraksi dengan komputer tersebut melalui jendela terminal. Telnet Server
memungkinkan user Telnet Client untuk masuk ke dalam komputer yang menjalankan
Telnet Server dan menjalankan aplikasi pada komputer tersebut. Telnet Server
berfungsi sebagai gateway yang digunakan Telnet client untuk berkomunikasi.
Telnet cocok untuk testing login ke remote host. Syntax telnet adalah: telnet
[\\RemoteServer]. Netstat Menampilkan koneksi TCP yang aktif, port yang
didengarkan komputer, statistik Ethernet, tabel routing IP, statistik IPv4
(protokol IP, ICMP, TCP, dan UDP), dan statistik IPv6 (protokol IPv6, ICMPv6,
TCP over IPv6, dan UDP over IPv6). Syntax netstat adalah: netstat [-a] [-e]
[-n] [-o] [-p Protocol] [-r] [-s] [Interval]. ARP Menampilkan dan mengubah
entri pada cache Address Resolution Protocol (ARP), yang berisi satu atau
beberapa tabel yang digunakan untuk menyimpan alamat IP dan alamat fisik
Ethernet dan Token Ring dari alamat IP yang bersangkutan. Masing-masing kartu
jaringan Ethernet atau Token Ring yang terinstalasi pada komputer Anda
mempunyai tabel terpisah. Syntax arp adalah: arp [-a [InetAddr] [-NIfaceAddr]]
[-g [InetAddr] [-N IfaceAddr]] [-d InetAddr [IfaceAddr]] [-s InetAddr EtherAddr
[IfaceAddr]]. Ipconfig(Winipcfg) Menampilkan semua konfigurasi jaringan TCP/IP
dan memperbarui setting Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) dan Domain
Name System (DNS). Digunakan tanpa parameter, ipconfig menampilkan alamat IP,
subnet mask, dan gateway default untuk semua kartu jaringan. Ipconfig merupakan
commandline yang ekivalen dengan winipcfg yang terdapat pada Windows
MilleniumEdition, Windows 98, dan Windows 95. Meskipun Windows XP tidak
menyertakan utiliti grafis yang ekivalen dengan winipcfg, Anda bisa menggunakan
Network Connections untuk melihat dan memperbarui alamat IP. Syntax ipconfig
adalah: ipconfig [/all] [/renew[Adapter]] [/release [Adapter]] [/flushdns]
[/displaydns] [/registerdns] [/showclassid Adapter] [/setclassid Adapter
[ClassID]]. TOOL SNMP Banyak tool manajemen jaringan yang menggunakan SNMP
untuk mengumpulkan informasi dan statistik jaringan. Beberapa di antaranya
adalah: · SNMP Graph—Mengumpulkan data dan membuat grafik secara real-time. ·
SNMP Sweep—Melakukan pencarian SNMP dalam waktu singkat pada setiap segmen
jaringan. · IP Network Browser—Melakukan pencarian yang komprehensif terhadap
berbagai data jaringan. · SNMP Brute Force Attack—Menyerang suatu alamat IP
dengan query SNMP untuk mencoba dan mengetahui community string read-only dan
read-write. · SNMP Dictionary Attack—Menggunakan kamus para hacker untuk
menyerang perangkat jaringan. · Network Sonar—Melakukan pencarian jaringan dan menyimpan
hasilnya dalam database. TIP Troubleshooting Jaringan 1. Identifikasi masalah
jaringan/user. 2. Kumpulkan data tentang masalah jaringan/user. 3. Analisis
data untuk mencari solusi masalah. 4. Impementasi solusi untuk memperbaiki
sistem. 5. Jika masalah tidak terselesaikan, batalkan perubahan dan modifikasi
data yang dilakukan sebelumnya. 6. Kembali ke langkah 3
Copy and WIN : http://bit.ly/copynwin