Archive for November 2015
Sudut Pandang Photography
By : Unknown
1. Bird Eye View
Teknik Bird Eye
View adalah teknik pengambilan gambar yang dilakukan dengan posisi kamera
berada lebih tinggi daripada objek yang diambil. Hasilnya akan menunjukan
adanya lingkungan yang luas, dan benda – benda lain tampak kecil dan
berserakan. Pengambilan gambar semacam ini tidak ada ukuran ketinggian
tertentu, melainkan atas kebutuhan dan sense kali ditemukan pengambilan gambar,
yang bisanya menggunaka helicopter maupun dari gedung – gedung tinggi.
2. High Angle
High Angle
adalah sudut pengambilan gambar tepat diatas objek, sehingga tampak terekspose
dari bagian atas. Posisi kamera lebih tinggi di atas mata objek yang akan
diambil, sehingga kamera harus di Tilt Down (menunduk) untuk mengambil
objeknya. Teknik pengambilan gambar seperti ini memberi kesan pendek, kecil,
rendah , hina, perasaan kesepian, kurang gairah, dan bawahan. Teknik High Angle
ini hampir sama dengan Bird Eye View . Tetapi, secara sederhana, perbedaan dari
kedua teknik ini (top angle) terletak pada Point Of View atau sudut pandang
kamera. High Angle lebih sederhana hasilnya dibandingkan Bird Eye View,
meskipun teknis Bird Eye View tampak lebih damatis dan berkesn dinamis, seperti
penglihatan burung dari atas.
4. Low Angle
Posisi
kamera lebih rendah dari objek foto serta menghadap ke atas dan memberikan
kesan kemewahan, kebesaran, atau kekuatan dari sebuah objek. Fotografer
menggunakan sudut pengambilan foto ini untuk memotret bangunan agar memberikan
kesan yang megah dari bangunan tersebut. Dalam foto komersil sebuah iklan
otomotif, sudut ini tak jarang pula digunakan untuk memberikan kesan
ketangguhan dari produk mereka. Juga pada sebagaian fotografer memanfaatkan low
angle untuk memotret manusia.
3. Normal Angle (Eye Level)
Normal
Angle adalah sudut pengambilan gambar
yang menunjukan posisi kamera sejajar dengan ketinggian mata objek yang
diambil. Hasilnya memperlihatkan pandangan mata seseorang. Teknik ini tidak
memiliki kesan dramatis, melainkan kesan wajar. Biasanya, teknik itu banyak
digunakan ketika wawancara atau Profil Shot. Teknik tersebut dipahami sebagai
standar pengambilan gambar dalam ketinggian relative sedang, kurang lebih
sejajar dengan tinggi kameraman. Maka, gambar yang dihasilkan datar dan
cenderung monoton bila dieksekusi tanpa variasi lain.
5. Frog Eye
Memotret dengan angle frog eye, posisi kamera bisa saja
sejajar dengan tanah. Hal ini biasanya digunakan untuk memotret objek yang
posisinya berada diatas tanah. Sebagain fotografer bersusah payah mengambil
foto dengan sudut pengambilan ini, tak jarang pula mereka tiduran ditanah untuk
menghasilkan foto yang bagus.
sumber :
https://yahadramaut.wordpress.com/2013/02/25/kamera-angle/comment-page-1/
http://fotokita.net/blog/2013/09/mengenal-angle-dalam-fotografi/
http://www.kelasfotografi.com/2015/02/mengenal-macam-macam-sudut-pandang.html
Teknik Zooming dan Pannig Dalam photography
By : Unknown
zooming photography
Zooming adalah teknik pemotretan untuk memperoleh hasil foto dengan kesan objek mendekat/ menjauhi kamera. untuk itu digunakan lensa zoom. kecepatan yang digunakan sama dengan kecepatan yang digunakan pada teknik pemotretan panning,yaitu rendah atau dibawah 1/60, supaya saat tirai masih membuka sebelum menutup, ring zoom dapat diputar melebar atau memanjang sesui objek foto, sehingga diperoleh foto yang berkesan objek foto mendekat/ menjauh.
Fokus sudah dilakukan sebelum ring zoom diputar (prefocus). Memotret zooming bisa menggunakan dengan flash.
Jika anda tertarik dan ingin mencoba menghasilkan foto dengan teknik ini, ada baiknya anda menyimak tips berikut ini:
Tentukan fokus pada objek utama, lalu putar lensa sampai pada zoom terdekat.
Lakukan zoom out pada lensa berbarengan dengan saat anda menekan shutter.
Untuk menjaga kualitas lensa anda, ada baiknya anda menggunakan fokus manual.
Aturlah speed pada kecepatan yang cenderung rendah, misalkan 1/10s dengan diafragma yang menyesuaikan.
Untuk menjaga fokus, ada baiknya menggunakan tripod ketika anda memotret dengan teknik ini.
Perhatikan Kombinasi warna dan kontras pada background foto.
Untuk menghasilkan foto dengan teknik ini, memang membutuhkan banyak eksperimen dan ketekunan. Namun jika anda terus mencoba, tentunya kemampuan anda akan meningkat.
Berikut ini cara melakukan Teknik Zooming Fotografi :
1. Pertama fokuskan obyek tepat ditengah kemudian zoom in sampai hambir full
2. Saat menekan tombol shoot putar gelang zoom in ke zoom out (usahakan secara bersamaan)
3. Agar lebih aman gunakan menu manual fokus
4. Pakai Speed rendah sekitar 1/10s dan gunakan diafragma yang sesuai dengan backround atau
tempat yang kita pilih
5. Disarankan untuk memakai Tripod supaya fokus secara maksimal
6. Disarankan juga untuk memilih backround yang memiliki kontras dengan banyak warna
Paning Photography
Panning adalah teknik pemotretan dengan menggerakan kamera sesuai gerakan objek foto. kalau objek foto bergerak dari kiri ke kanan, maka kamera digerakan sesui gerakan tersebut. Tujuannya adalah adalah supaya gerakan tersebut terekam oleh kamera hanya lintasanya saja pada latar belakang objek foto secara blur bergaris.
Karena itu kecepatan yang dipakai adalah kecepatan rendah atau dibawah 1/60, supaya saat kamera digeraka, tirai kamera ,masih membuka sebelum kemudian menutup.
Fokus dilakukan sebelum kamera digerakan yang disebut prefocus, pada jarak sekitar 2-4 meter dibagian depan kamera/ orang yang memotret. Karena pemotretan panning dilakukan dengan kecepatan rendah, maka menggunakan ASA yang rendah (ASA100)
Bagaimana Membuat Foto Panning
1. Siapkan Kamera Untuk Foto Panning
Untuk membuat foto panning, gunakan mode shutter priority – Tv atau S sehingga kita bisa mengatur shutter speed di angka yang lebih rendah dibanding yang biasa kita gunakan.
Berapa besar shutter speed yang harus dipakai tergantung pada kecepatan gerakan subyek yang akan difoto dan kecepatan relatif subyek terhadap kamera, dan bisanya hal inilah yang harus banyak dilatih.
Shutter speed untuk membuat foto panning orang yang naik sepeda tentu berbeda dengan shutter speed untuk foto panning balapan motor tentunya. Sama-sama balapan motor namun kalau motornya melaju lurus tepat didepan kita atau sedang berbelok ditikungan juga berbeda.
Aturannya adalah, saat objek foto yang dibidik tampak kurang tajam naikkan shutter speednya. Saat background kurang blur, turunkan shutter speednya.
Berikut beberapa contoh shutter speed yang bisa dipakai diawal, namun semuanya tetap harus disesuaikan dengan kondisi di lapangan:
Orang joging/ sepeda biasa dijalanan: 1/20 detik
Sepeda gunung uphill/downhill: 1/30 sampai 1/50 detik
Mobil: sekitar 1/50 detik
Balapan motor/mobil : 1/100 sampai 1/200 detik
2. Cara Fokus untuk Foto Panning
Saat foto panning, kita bisa memakai autofokus ataupun manual fokus. Namun bagi pemula untuk lebih mudahnya dapat atur Auto Focus mode ke AF-C (Nikon) atau AI Servo (Canon). Mode ini digunakan pada saat kita harus mengikuti subjek foto yang terus berpindah posisi.
Set frame yang cukup lebar, jangan terlalu ketat, kasih ruangan didepan dan belakang subyek sehingga kita cukup leluasa melakukan panning dan subyek secara utuh tertangkap dalam frame.
Orang joging/ sepeda biasa dijalanan: 1/20 detik
Sepeda gunung uphill/downhill: 1/30 sampai 1/50 detik
Mobil: sekitar 1/50 detik
Balapan motor/mobil : 1/100 sampai 1/200 detik
3. Menggerakkan Lensa dan Kamera
Kita harus memastikan memiliki cukup ruangan agar kamera dan lensa bisa mengikuti arah gerakan subyek tanpa ada benda (atau orang) yang menghalangi didepan kita.
Agar subyek tetap terlihat tajam, gerakan lensa harus tenang dan stabil dan arahnya hanya pada sumbu horisontal: dari kanan ke kiri atau sebaliknya tanpa diikuti naik/turun, kuncinya sekali lagi latihan.
Pilih objek yang bergerak dan memiliki background yang cerah dan memiliki warna-warna yang menarik, banyak detail dan memungkinkan fokus terarah pada subjek untuk mendapatkan foto panning yang memiliki background yang menarik.
Arahkan kamera mengikuti objek yang bergerak dan pencet separuh tombol pada shutter release untuk mengambil fokus. Usahakan tangan bergerak selembut mungkin, gerakan kejut yang mendadak bisa mengakibatkan hasil foto tidak menarik.
Semakin lembut dan tenang cara kita mengikuti pergerakan dan irama subyek utama, makin tajam mereka terlihat di foto. Kita juga bisa memanfaatkan monopod untuk panning.
Lakukan banyak latihan practice practice!
https://kasamago.wordpress.com/2011/11/01/macam-macam-teknik-yang-digunakan-dalam-memotret/Karena itu kecepatan yang dipakai adalah kecepatan rendah atau dibawah 1/60, supaya saat kamera digeraka, tirai kamera ,masih membuka sebelum kemudian menutup.
Fokus dilakukan sebelum kamera digerakan yang disebut prefocus, pada jarak sekitar 2-4 meter dibagian depan kamera/ orang yang memotret. Karena pemotretan panning dilakukan dengan kecepatan rendah, maka menggunakan ASA yang rendah (ASA100)
Bagaimana Membuat Foto Panning
1. Siapkan Kamera Untuk Foto Panning
Untuk membuat foto panning, gunakan mode shutter priority – Tv atau S sehingga kita bisa mengatur shutter speed di angka yang lebih rendah dibanding yang biasa kita gunakan.
Berapa besar shutter speed yang harus dipakai tergantung pada kecepatan gerakan subyek yang akan difoto dan kecepatan relatif subyek terhadap kamera, dan bisanya hal inilah yang harus banyak dilatih.
Shutter speed untuk membuat foto panning orang yang naik sepeda tentu berbeda dengan shutter speed untuk foto panning balapan motor tentunya. Sama-sama balapan motor namun kalau motornya melaju lurus tepat didepan kita atau sedang berbelok ditikungan juga berbeda.
Aturannya adalah, saat objek foto yang dibidik tampak kurang tajam naikkan shutter speednya. Saat background kurang blur, turunkan shutter speednya.
Berikut beberapa contoh shutter speed yang bisa dipakai diawal, namun semuanya tetap harus disesuaikan dengan kondisi di lapangan:
Orang joging/ sepeda biasa dijalanan: 1/20 detik
Sepeda gunung uphill/downhill: 1/30 sampai 1/50 detik
Mobil: sekitar 1/50 detik
Balapan motor/mobil : 1/100 sampai 1/200 detik
2. Cara Fokus untuk Foto Panning
Saat foto panning, kita bisa memakai autofokus ataupun manual fokus. Namun bagi pemula untuk lebih mudahnya dapat atur Auto Focus mode ke AF-C (Nikon) atau AI Servo (Canon). Mode ini digunakan pada saat kita harus mengikuti subjek foto yang terus berpindah posisi.
Set frame yang cukup lebar, jangan terlalu ketat, kasih ruangan didepan dan belakang subyek sehingga kita cukup leluasa melakukan panning dan subyek secara utuh tertangkap dalam frame.
Orang joging/ sepeda biasa dijalanan: 1/20 detik
Sepeda gunung uphill/downhill: 1/30 sampai 1/50 detik
Mobil: sekitar 1/50 detik
Balapan motor/mobil : 1/100 sampai 1/200 detik
3. Menggerakkan Lensa dan Kamera
Kita harus memastikan memiliki cukup ruangan agar kamera dan lensa bisa mengikuti arah gerakan subyek tanpa ada benda (atau orang) yang menghalangi didepan kita.
Agar subyek tetap terlihat tajam, gerakan lensa harus tenang dan stabil dan arahnya hanya pada sumbu horisontal: dari kanan ke kiri atau sebaliknya tanpa diikuti naik/turun, kuncinya sekali lagi latihan.
Pilih objek yang bergerak dan memiliki background yang cerah dan memiliki warna-warna yang menarik, banyak detail dan memungkinkan fokus terarah pada subjek untuk mendapatkan foto panning yang memiliki background yang menarik.
Arahkan kamera mengikuti objek yang bergerak dan pencet separuh tombol pada shutter release untuk mengambil fokus. Usahakan tangan bergerak selembut mungkin, gerakan kejut yang mendadak bisa mengakibatkan hasil foto tidak menarik.
Semakin lembut dan tenang cara kita mengikuti pergerakan dan irama subyek utama, makin tajam mereka terlihat di foto. Kita juga bisa memanfaatkan monopod untuk panning.
Lakukan banyak latihan practice practice!
Sumber : https://kasamago.wordpress.com/2011/11/01/macam-macam-teknik-yang-digunakan-dalam-memotret/
https://kelasfotografi.wordpress.com/2013/08/29/belajar-fotografi-dengan-menggunakan-teknik-panning/
http://reangdermayu.blogspot.co.id/2015/02/teknik-zooming-dalam-fotografi.html