- Back to Home »
- Sejarah TCP/IP
Posted by : Unknown
Rabu, 21 Januari 2015
Sejarah TCP/IP dimulainya dari
lahirnya ARPANET yaitu jaringan paket
switching digital yang didanai oleh DARPA (Defence Advanced Research Projects
Agency) pada tahun 1969. Sementara itu ARPANET terus bertambah besar sehingga
protokol yang digunakan pada waktu itu tidak mampu lagi menampung jumlah node
yang semakin banyak. Oleh karena itu DARPA mendanai pembuatan protokol
komunikasi yang lebih umum, yakni TCP/IP. Ia diadopsi
menjadi standard ARPANET pada tahun 1983.
Untuk memudahkan
proses konversi, DARPA juga mendanai suatu proyek yang mengimplementasikan
protokol ini ke dalam BSD UNIX, sehingga dimulailah perkawinan antara UNIX dan
TCP/IP. Pada awalnya internet digunakan
untuk menunjukan jaringan yang menggunakan
internet protocol (IP) tapi dengan semakin berkembangnya jaringan, istilah ini
sekarang sudah berupa istilah generik yang digunakan untuk semua
kelas jaringan. Internet digunakan
untuk menunjuk pada komunitas jaringan komputer worldwide
yang saling dihubungkan dengan protokol TCP/IP.
Perkembangan TCP/IP yang diterima luas dan praktis menjadi
standar defacto jaringan komputerberkaitan dengan
ciri-ciri yang terdapat pada protokol itu sendiri yang merupakan keunggulun
dari TCP/IP, yaitu :
=>Perkembangan
protokol TCP/IP
menggunakan standar
protokol terbuka sehingga tersedia secara luas. Semua orang bisa mengembangkan
perangkat lunak untuk dapat berkomunikasi menggunakan protokol ini. Hal ini
membuat pemakaian TCP/IP meluas dengan sangat
cepat, terutama dari sisi pengadopsian oleh berbagai sistem operasi dan
aplikasi jaringan.
=>Tidak tergantung
pada
perangkat keras atau
sistem operasi jaringan tertentu sehingga TCP/IP cocok
untuk menyatukan bermacam macam network, misalnya Ethernet, token ring, dial-up
line, X-25 net dan lain lain.
=>Cara pengalamatan
bersifat unik
dalam skala global,
memungkinkan komputer dapat mengidentifikasi secara unik
komputer yang lain dalam seluruh jaringan, walaupun
jaringannya sebesar jaringan worldwide Internet. Setiap komputer yang
tersambung dengan jaringan TCP/IP (Internet)
akan memiliki address yang hanya dimiliki olehnya.
=>TCP/IP memiliki
fasilitas
routing dan
jenis-jenis layanan lainnya yang memungkinkan diterapkan pada internetwork.
Arsitektur dan
Protokol Jaringan TCP/IP
Dalam arsitektur jaringan komputer,
terdapat suatu lapisan-lapisan ( layer ) yang
memiliki tugas spesifik serta memiliki protokol tersendiri. ISO (International
Standard Organization) telah mengeluarkan suatu standard untuk arsitektur jaringan komputer yang dikenal dengan nama
Open System Interconnection ( OSI ). Standard ini terdiri dari 7 lapisan
protokol yang menjalankan fungsi komunikasi antara 2 komputer. Dalam TCP/IP hanya terdapat 5 lapisan sbb :
Arsitektur TCP/IP
=>Application Layer
=>Transport Layer
=>Internet Layer
=>Network Access
Layer
=>Physical Layer
Arsitektur OSI
=>Application Layer
=>Presentation
Layer
=>Session Layer
=>Transport Layer
=>Network Layer
=>Data Link Layer
=>Physical Layer
Poin diatas merupakan
perbandingan Arsitektur OSI dan TCP/IP
Walaupun jumlahnya
berbeda, namun semua fungsi dari lapisan-lapisan arsitektur OSI
telah tercakup oleh arsitektur TCP/IP. Adapun
rincian fungsi masing-masing layer arsitektur TCP/IP adalah sbb :
=>Physical Layer
(lapisan fisik)
Merupakan lapisan terbawah yang mendefinisikan besaran fisik
seperti media komunikasi, tegangan, arus, dsb. Lapisan ini dapat bervariasi
bergantung pada media komunikasi padajaringan yang
bersangkutan. TCP/IP bersifat fleksibel
sehingga dapat mengintegralkan mengintegralkan berbagai jaringan dengan media fisik yang
berbeda-beda.
=>Network Access
Layer
Mempunyai fungsi yang
mirip dengan Data Link layer pada OSI. Lapisan ini
mengatur penyaluran data frame-frame data pada media fisik yang digunakan
secara handal. Lapisan ini biasanya
memberikan servis untuk deteksi dan koreksi kesalahan dari data yang
ditransmisikan. Beberapa contoh protokol yang digunakan pada lapisan ini adalah
X.25 jaringan publik, Ethernet untuk jaringan Etehernet, AX.25 untuk jaringan Paket Radio dsb.
=>Internet Layer
Mendefinisikan
bagaimana hubungan dapat terjadi antara dua pihak yang berada pada jaringanyang berbeda seperti Network Layer pada OSI.
Pada jaringan Internet yang terdiri atas puluhan juta
host dan ratusan ribu jaringan lokal, lapisan ini
bertugas untuk menjamin agar suatu paket yang dikirimkan dapat menemukan
tujuannya dimana pun berada. Oleh karena itu, lapisan ini memiliki peranan
penting terutama dalam mewujudkan internetworking yang meliputi wilayah luas
(worldwide Internet). Beberapa tugas penting
pada lapisan ini adalah :
=>Addressing, yakni melengkapi setiap datagram dengan alamat Internet dari tujuan. Alamat pada protokol inilah
yang dikenal dengan Internet Protocol Address ( IP Address). Karena
pengalamatan (addressing) pada jaringan TCP/IP berada
pada level ini (software), makajaringan TCP/IP independen
dari jenis media dan komputer yang
digunakan.
=>Routing, yakni menentukan ke mana datagram akan dikirim
agar mencapai tujuan yang diinginkan. Fungsi ini merupakan fungsi terpenting
dari Internet Protocol (IP). Sebagai protokol yang bersifat connectionless,
proses routing sepenuhnya ditentukan oleh jaringan. Pengirim
tidak memiliki kendali terhadap paket yang dikirimkannya untuk bisa mencapai
tujuan. Router-router pada jaringan TCP/IP lah
yang sangat menentukan dalam penyampaian datagram dari penerima ke tujuan.
=>Transport Layer
Mendefinisikan
cara-cara untuk melakukan pengiriman data antara end to end host secara handal.Lapisan ini menjamin bahwa informasi yang diterima
pada sisi penerima adalah sama dengan informasi yang dikirimkan pada pengirim.
Untuk itu, lapisan ini memiliki beberapa fungsi penting antara lain :
=>Flow Control. Pengiriman data yang telah dipecah menjadi paket-paket
tersebut harus diatur sedemikian rupa agar pengirim tidak sampai mengirimkan
data dengan kecepatan yang melebihi kemampuan penerima dalam menerima data.
=>Error Detection, Pengirim dan penerima juga melengkapi data dengan
sejumlah informasi yang bisa digunakan untuk memeriksa data yang dikirimkan
bebas dari kesalahan. Jika ditemukan kesalahan pada paket data yang diterima,
maka penerima tidak akan menerima data tersebut. Pengirim akan mengirim ulang
paket data yang mengandung kesalahan tadi. Namun hal ini dapat menimbulkan
delay yang cukup berarti.
Pada TCP/IP, protokol yang dipergunakan adalah Transmission
Control Protocol (TCP) atau User Datagram Protocol ( UDP ). TCP dipakai untuk
aplikasi-aplikasi yang membutuhkan keandalan data, sedangkan UDP digunakan
untuk aplikasi yang membutuhkan panjang paket yang pendek dan tidak menuntut
keandalan yang tinggi. TCP memiliki fungsi flow control dan error detection dan
bersifat connection oriented. Sebaliknya pada UDP yang bersifat connectionless
tidak ada mekanisme pemeriksaan data dan flow control, sehingga UDP disebut
juga unreliable protocol.
Untuk beberapa hal
yang menyangkut efisiensi dan penyederhanaan, beberapa aplikasi memilih
menggunakan UDP sebagai protokol transport. Contohnya adalah aplikasi database
yang hanya bersifat query dan response, atau aplikasi lain yang sangat sensitif
terhadap delay seperti video conference. Aplikasi seperti ini dapat mentolerir
sedikit kesalahan (gambar atau suara masih bisa dimengerti), namun akan tidak
nyaman untuk dilihat jika terdapat delay yang cukup berarti.
=>Application Layer
merupakan lapisan terakhir dalam arsitektur TCP/IP yang berfungsi mendefinisikan
aplikasi-aplikasi yang dijalankan pada jaringan. Karena
itu, terdapat banyak protokol pada lapisan ini, sesuai dengan banyaknya
aplikasi TCP/IP yang dapat dijalankan. Contohnya adalah SMTP ( Simple Mail
Transfer Protocol ) untuk pengiriman e-mail, FTP (File Transfer Protocol) untuk
transfer file, HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) untuk aplikasi web, NNTP
(Network News Transfer Protocol) untuk distribusi news group dan lain-lain.
Setiap aplikasi pada umumnya menggunakan protokol TCP dan IP, sehingga
keseluruhan keluarga protokol ini dinamai denganTCP/IP.